Selasa, 12 Agustus 2025

Breaking News

  • Senam Pagi WBP Lapas Pekanbaru Tingkatkan Kebugaran dan Kesehatan Mental   ●   
  • Kasmarni Targetkan Bengkalis Zero Stunting   ●   
  • KADIN Siap di Garda Terdepan Untuk Mengonsolidasikan Dunia Usaha Agar Sejalan Dengan Kebijakan Strategis Pemerintah   ●   
  • Sekjen DPP-SPKN Laporkan Dugaan Korupsi Anggaran Makan Minum Setwan DPRD Riau ke Polda Riau   ●   
  • Mahasiswa Ilmu Pemerintahan UNRI Laksanakan Praktikum Sistem Kepartaian Di KPU Riau   ●   
Banyaknya Fenomena Caleg Stress Karena Gagal untuk Yang Waras Minggir!!!
Selasa 04 Juli 2023, 12:57 WIB
Ilustrasigambar.jpg.

Jetsiber.com,Kota - Bekasi - (Well come to dangerous zone, impossible mission

Setiap selesai hajat politik nanti selalu muncul fenomena caleg2 stress karena gagal menjadi anggota dewan, menjadi pasien RS Jiwa dan akan menjadi gunjingan, cibiran, hinaan sekaligus hiburan bagi yang melihatnya.

Dibalik fenomena caleg stres karena gagal, ada sebuah "cerita heroik" dibalik itu yang mungkin tak disadari banyak orang.

Sebagian orang _(bukan generalisir tentunya)_ mungkin memandang sinis dan negatif dengan tatapan merendahkan pada seseorang yang hendak terjun ke dunia politik _(caleg misalnya)_

Sejatinya seseorang yang telah berani terjun ke dunia politik melalui pencalegan adalah manusia manusia tangguh bermental baja yang hampir mencapai level nekat "setengah waras".

Betapa tidak, mereka berani dan mau menanggung malu, berat beban mental serta finansial yang harus dikeluarkan untuk sebuah pertarungan hampir mencapai level *"impossible mission"* untuk dimenangkan, lebih besar peluang kalah dibanding menangnya, masuk zona tak nyaman, dangerous zone.

Coba perhatikan beberapa point ini.

1. Ketika seorang caleg berani memasang "foto tercakepnya" di spanduk yang diimbuhi kalimat rayuan mohon dukungan, itu bukan hal spele, dibutuhkan sembarangan, keberanian untuk *"mempertaruhkan harga dirinya"* untuk dinilai orang yang bisa saja bukan pujian dan sanjungan yang dia dapatkan tapi sebaliknya seringkali pandangan sinis, merendahkan, penghinaan, ditertawakan dlsb.

 

Betapa berat beban mental dan psikologis seorang caleg yang hanya untuk sekedar memajang foto dirinya saja harus siap malu dan kuat menghadapi tekanan mental untuk dinilai dan diblejeti harga dirinya.

2. Betapa besar beban finansial yang harus dikeluarkan yang bisa saja sampai menghabiskan uang ratusan juta yang bisa sampai senilai 2-3 mobil baru.

3. Betapa lelah beban fisik, psikis dan mental untuk membuat timses, kampanye, atribut, sosialisasi, bergerak ke sana ke mari, mengunjungi berbagai pelosok, menyambangi setiap orang, rumah, komunitas, perkumpulan dll.

4. Sebuah pertarungan sangat berat dan tak berimbang, logika waras akan berpikir 1000 kali kita akan "wani gelut" menghadapi musuh yang tak setara.

 

Pikiran waras akan mengukur kemampuan dan punya nyali (berani) jika kemungkinan kemenangannya setidaknya fifty fifty (50%-50%) atau 40-60% masih cukup punya nyali kita menghadapinya, tapi jika peluangnya hanya sepersekian persen, nol koma sekian alias sangaaat tipis untuk menang, hanya orang nekat rada "kurang waras" yang berani melakukannya.

 

Ibarat seseorang yang sok jago bertangan kosong tanpa ilmu kebal berani menghadapi 100 anak geng motor yang membawa clurit, samurai, gergaji, besi,kampak, parang dll, konyol, bukan berani.

Begitu juga seorang caleg, seakan menjalankan impossibile mission, masuk danger zone, zona tak nyaman bertarung untuk sebuah kemenangan yang sangat tipis dia menangkan.

 

Ambil contoh di sebuah dapil ada 153 caleg yang memperebutkan 9 kursi maka 144 caleg dipastikan gugur _(menguap dengan semua lelah, cape, pengorbanan harga diri, finansial serta mentalnya)_

Coba pikir, berapa prosentase matematis dari nilai 9 berbanding 153, 9/153? 🤔
hanya diangka 0,5 - 0,6%...
kurang dari 1 persen tingkat keberhasilannya, 99 % dipastikan kalah.😌
Siapa yang mau dan berani untuk bertarung dengan tingkat keberhasilan sekeciit ini, seolah masuk ke lubang keran air le'deng atau lubang jarum?

Coba perhatikan dengan semua hal diatas, betapa berat dan dahsyatnya mentalitas seorang caleg yang harus berani malu tampil unjuk gigi, berkorban jiwa raga, cape, lelah, buang duit ratusan juta dengan tingkat kemenangan yang sangat tipis sekali, sesulit masuk lubang jarum.

 

Fakta inilah yang ada dibalik munculnya fenomena caleg stress setelah gagal nyaleg yang betapapun itu setidaknya mereka telah berani mengambil resiko untuk menjadi setengah waras meski akhirnya jadi tidak waras beneran😌
Harga diri, cape, lelah, berkorban uang sangat banyak dan kemenangan sangat tipis...

Siapa berani?🤔v
Anda berani?🤔

Hanya mereka yang cukup kuat mental untuk mau dan berani melakukan itu dan kami akan melakukannya, sesulit, seberat, semustahil apapun untuk menapaki jalan terjal ini, jalan yang tidak semua orang mau dan berani melakukannya, jalan jihad, dengan Jiwa jiwa Samurai, Bushido yang membara di dada.

 

Insyaalloh Kami tak akan stress karena orientasi kami bukan prestisius jabatan, kehormatan ataupun uang, tapi kami meyakini inilah tugas hidup, perintah berjuang, menjalankan perintah agama penegakkan amar ma'ruf nahyi munkar dalam bentuk jihad konstitusional, perjuangan untuk menciptakan kehidupan sosial yang lebih baik untuk kemaslahatan ummat ....

Houghh,...Yeakkkkh _(Winnetou)_
💪💪💪

Jurnalis Diar
Sumber
Syamsuddin, HS, M.Ag
_(Bacaleg PPP Kota Bekasi Dapil 4 Pondok Melati, Jatiasih, Jatisampurna)_




Editor : Suwandi
Kategori : Politik
Untuk saran dan pemberian informasi kepada Redaksi JETSIBER.COM,
silakan kontak ke email: [email protected]


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


Scroll to top