Minggu, 10 Agustus 2025

Breaking News

  • Coffee Morning Lapas Bengkalis Pererat Sinergi Bersama Media   ●   
  • WALI MURID UNGKAP KEPALA SDN 1 GAYA BARU 2 TERKAIT DUGAAN PUNGLI RP 100.000,-   ●   
  • Kakanwil Ditjenpas Jambi Hadiri Pembukaan IPPAFEST Tahun 2025 di Jakarta   ●   
  • Kakanwil Kemenkum Riau Hadiri Upacara Peringatan HUT ke-68 Provinsi Riau   ●   
  • Dinas Sosial Kota Pekanbaru Selamatkan Lansia Terlantar di Tanjung Rhu   ●   
Wow..Ternyata Jepang Pemberi Hutang Terbesar ke Indonesia.
Rabu 24 Mei 2023, 13:17 WIB
ilustrasiuang.jpg

Jetsiber,com. - JAKARTA - Terdapat diantaranya 10 Negara Pemberi Utang Terbesar ke RI ternyata paling banyak dari Negara Jepang.

 

Bank Indonesia (BI) mencatat Jepang menjadi negara pemberi utang terbesar untuk Indonesia per Maret 2023, sedangkan China berada di urutan keempat.

 

10 negara pemberi utang terbesar kepada Indonesia per Maret 2023:

1. Jepang US$8,5 miliar (Rp127,1 triliun)
2. Jerman US$3,8 miliar (57,6 triliun)
3. Prancis US$2,4 miliar (Rp35,8 triliun)
4. China US$1,3 miliar (Rp20,4 triliun)
5. Australia US$1,1 miliar (Rp17,1 triliun)
6. Korea Selatan US$867 juta (Rp12,9 triliun)
7. Amerika lainnya US$809 juta (Rp12 triliun)
8. Singapura US$513 juta (Rp7,6 triliun(
9. Eropa lainnya US$354 juta (Rp5,2 triliun)
10. Hong Kong US$317 juta (Rp4,7 triliun)

 

Jepang menduduki urutan pertama dengan pinjaman sebesar US$8,5 miliar atau setara Rp127,1 triliun. Angka ini naik dari bulan sebelumnya sebesar US$8,4 miliar.

 

Setelah Jepang, ada Jerman yang meminjamkan US$3,8 miliar atau sekitar Rp57,6 triliun kepada RI. Lalu, Prancis yang meminjamkan US$2,4 miliar atau setara Rp35,8 triliun.

 

Adapun data BI mencatat statistik utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir kuartal I 2023 menembus US$402,8 miliar atau setara Rp5.961,4 triliun (asumsi kurs Rp14.800 per dolar AS). Angka ini terkontraksi 1,9 persen (year on year/yoy) melanjutkan tren kontraksi pada kuartal sebelumnya sebesar 4,1 persen yoy.

 

Sementara itu, posisi ULN pemerintah pada kuartal I 2023 mencapai US$194,0 miliar atau kontraksi 1,1 persen yoy. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan kontraksi pada kuartal sebelumnya yang mencapai 6,8 persen yoy.

 




Editor : lelimaslina
Kategori : Ekonomi
Untuk saran dan pemberian informasi kepada Redaksi JETSIBER.COM,
silakan kontak ke email: [email protected]


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


Scroll to top