Rabu, 30 Oktober 2024

Breaking News

  • Masyarakat Kecamatan Rupat dan Rupat Utara Berterimakasih Atas Pembangunan RSUD Pratama   ●   
  • Kanwil Kemenkumham Riau Ikuti Zoom Pemadanan Data PPNS Yang Diselenggarakan Ditjen AHU   ●   
  • Lapas Selatpanjang Koordinasi Dengan Koramil 02/Tebing Tinggi dan Pjs Bupati Meranti Kesiapan Pilkada Serentak   ●   
  • Danrem 031/WB Melaksanakan Kunjungan Silaturahmi ke Mapolresta Pekanbaru   ●   
  • Suasana Teduh Dengan Alunan Merdu Marawis Bergema di Aula Lapas Pekanbaru   ●   
Pengurus dan Anggota Kompak, Koperasi Berkembang
Jumat 19 Maret 2021, 11:47 WIB

PEKANBARU - Kepala Dinas Koperasi, UMKM Kota Pekanbaru Dr. H. Idrus, S.Ag., M.Ag didampingi Tenaga Pendamping Kecamatan Sail menghadiri undangan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Kakap Laut Tahun Buku 2020, di ruang rapat terbuka Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau, Pekanbaru, Riau, Kamis (18/3).

RAT Koperasi KPRI Kakap Laut tahun buku 2020, juga dihadiri oleh Ketua Koperasi Ir .Hj  Maydarita, Pengawas Humardani SPi. Turut hadir Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau Fajriayani, S.E ., S.Si dan Anggota yang melebihi 50 persen.

Idrus mengatakan, berbicara tentang koperasi, ini adalah suatu Hazanah yang perlu dipertahankan. Sebab, lembaga keuangan yang pertama di Indonesia adalah Koperasi.

Sebelum Indonesia merdeka tepatnya di zaman penjajahan Belanda Koperasi ini sudah ada. Tetapi dulu namanya adalah Bank Pinjaman yakni pada tahun 1908 saat munculnya Budi Otomo.

"Begitu berdiri maka pegawai pada waktu itu, kalau ingin berhutang atau meminjam harus melalui Bank Pinjaman yang berubah nama saat ini menjadi Koperasi,” terangnya.

Ia menambahkan di zaman Belanda sudah mulai berdiri Koperasi dan maju karena pengurus dan anggota kompak serta didukung oleh Serikat Islam (SI) dan Serikat Dagang Islam (SDI). Tetapi Belanda tidak senang dan Belanda mengeluarkan aturan pada tahun 1915, akhirnya dengan peraturan itu Koperasi mulai mundur.

Lanjutnya, setelah Indonesia Mardeka, Wakil Perisiden Bung Hatta memberikan dukungan yang sangat luar biasa terhadap Koperasi. Bantuan-bantuan mengalir dari pemerintah, namun koperasi tidak mandiri, yang pada akhirnya pengurus tidak memiliki inisiatif untuk mengembangkan Koperasi karena semata-mata mengharapkan bantuan pemerintah.

Di zaman Orde Baru Koperasi dijadikan sebagai alat politik dan dimamfaatkan partai-partai yang ada pada saat itu, yang pada akhirnya Pengurus menjalankan Koperasi tidak Profesional.

“Tentunya berdasarkan sejarah ini supaya Koperasi tumbuh dan berkembang Pengurus dan Anggota harus memiliki kekompakkan, mandiri dan profesional. Kalau itu diwujudkan Insya Allah Koperasi akan berkembang," tutup Idrus.(*)




Editor :
Kategori : Pekanbaru
Untuk saran dan pemberian informasi kepada Redaksi JETSIBER.COM,
silakan kontak ke email: redaksi.jetsiber@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 



Scroll to top