
PEKANBARU - Agar Provinsi Riau terhindar dari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), upaya preventif (pencegahan) perlu disosialisasikan kepada masyarakat secara persuasif guna bisa mengubah kebiasaan membuka lahan dengan cara membakar.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau, Mamun Murod, Jumat (5/3/2021).
Dikatakannya, upaya pencegahan merupakan hal yang penting sebagai bentuk nyata dalam melakukan penanganan dan penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Riau.
"Maka dari itu, mengubah habits (kebiasaan) masyarakat yang paling utama harus dilakukan. Jika tidak, penanganan Karhutla di Riau akan terus dilakukan kedepannya, seperti dengan tahun-tahun sebelumnya," uapnya.
Ia menyebutkan bahwa sejauh ini pemerintah paham betul, bahwa upaya penanganan Karhutla tak bisa hanya dengan hanya mengandalkan kebijakan dan strategi yang ada, tanpa didukung dengan kesadaran masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.
"Oleh sebab itu, upaya penyadaran harus dilakukan bersama, dengan ikut melibatkan banyak pihak. Seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, ulama, pendeta dan pihak lainnya dalam hal sosialisasi kepada masyarakat," ujarnya.
"Masyarakat harus disadarkan jangan membuka lahan dengan cara membakar. Perusahaan harus bisa mendanai kegiatan ini, dengan melibatkan para ulama dan mubaligh untuk berpartisipasi untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat," tegasnya.(*)
Editor | : | |
Kategori | : | Riau |
silakan kontak ke email: [email protected]



01
02
03
04
05

