Jetsiber.com | Rohul – Pembukaan Andalas Forum V tahun 2025 resmi digelar di SKA Convention Exhibition, Pekanbaru, Riau, Kamis (22/05/2025). Forum yang mengangkat tema “Hambatan, Tantangan dan Strategi dalam Pengelolaan Industri Kelapa Sawit di Indonesia yang Berkelanjutan” ini menjadi sorotan penting bagi masa depan industri sawit nasional.

Diselenggarakan oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang se-Sumatera, dengan GAPKI Riau sebagai tuan rumah, forum ini mempertemukan para pemangku kepentingan industri sawit, baik dari sektor pemerintah maupun swasta.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Heru Tri Widarto, S.Si, M.Sc, yang dalam sambutannya menegaskan besarnya kontribusi kelapa sawit bagi ekonomi nasional, meski dibayangi tantangan berat.

“Kontribusi kelapa sawit terhadap perekonomian nasional sangat besar. Namun kita juga tidak bisa menutup mata terhadap berbagai tantangan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri,” ujar Heru.

Ia berharap Andalas Forum V menjadi wadah strategis untuk merumuskan solusi, memperkuat kolaborasi, dan menyelaraskan kebijakan antara pengusaha dan pemerintah.

Acara pembukaan turut dihadiri oleh Drs. Sayid Muhadhar, M.Si, Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Wilayah Pesisir dan Laut Kementerian Lingkungan Hidup, jajaran Forkopimda Provinsi Riau, Ketua GAPKI Pusat Ir. Eddy Martono, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau Syahrial Abdi, serta Wakil Bupati Rokan Hulu H. Syafaruddin Poti, SH, MH.

Dalam sambutannya, Ketua GAPKI Pusat Ir. Eddy Martono menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengatasi persoalan yang terus dihadapi industri sawit.

“Hambatan-hambatan masih terus muncul, dan ini menuntut kita untuk bersatu mencari jalan keluar. Industri sawit memiliki peran strategis dalam perekonomian dan kesejahteraan petani,” ungkap Eddy.

Ia menekankan bahwa dukungan regulasi pemerintah sangat krusial demi menjaga daya saing dan keberlanjutan sektor kelapa sawit, terutama di tengah tekanan global dan isu lingkungan yang kian kompleks.

Forum ini diharapkan menjadi titik temu ide dan aksi, memperkuat sinergi, serta mendorong transformasi industri sawit Indonesia menuju arah yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan ramah lingkungan.

(Diskominfo Rohul/TS)