
Jetsiber.com - PEMATANG SIANTAR - Mahasiswa Program Kuliah Kerja Nyata (KKNT) 37 USU melakukan inovasi yang menarik dan berdampak bagi nagori (desa) saran padang kecamatan dolok silau. Kelompok KKNT 37 berhasil mengenalkan pertanian organik sebagai langkah inovasi pertanian ramah lingkungan kepada masyarakat nagori saran padang.
Nagori Saran Padang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dolok Silau Kabupaten Simalungun. Desa ini masih sangat erat dengan kegiatan bertani hal ini dikarenakan penduduk di desa saran padang bekerja sebagai petani.
Ditengah berkembangnya tren pertanian modern yang berbasis kimia, mahasiswa KKNT 37 USU mengambil langkah nyata untuk mengembangkan dan memperkenalkan pertanian organik yang berkelanjutan.
Adapun objek percontohan pertanian organik yang dipilih adalah sayur pahit. Pengerjaan pertanian organik dimulai dari pembersihan lahan pertanian, pembentukan bedengan, penananaman, Pembuatan kompos, pemberian kompos, dan panen memakan waktu kurang lebih satu bulan tepatnya dimulai tanggal 06 November-13 Desember 2024.
Dalam pengerjaan pertanian organik ini mahasiswa KKNT 37 USU berkolaborasi dengan warga setempat yang terdiri dari beberapa pemuda desa. Kolaborasi yang terjalin seperti penanaman benih sayur, pembuatan kompos bersama pemuda desa dimana bahan-bahan untuk kompos didapatkan dari pemuda desa. Hal ini menjadi bentuk pemanfaatan sumber daya yang ada di desa Saran Padang.
Selain itu, mahasiswa KKNT 37 USU juga memberikan edukasi terkait penggunaan pupuk alami, rotasi tanaman, dan memperkenalkan teknik budidaya tanaman yang lebih efisien.
“Sebelumnya kami hanya menggunakan pupuk kimia dan pestisida dalam bertani, namun setelah menerima informasi dari mahasiswa KKN kami jadi lebih memahami dampak yang lebih luas dari pertanian organik, tidak hanya bagi kesehatan, tetapi juga lingkungan” ucap Zefanio, salah satu pemuda di Nagori Saran Padang," sebutnya.
“Saya melihat hasil pertanian organik sayur pahit ini sangat bagus dan tumbuh mekar. Saya berpikir untuk melanjutkan pertanian ini karena tidak hanya mudah tetapi hemat biaya," ucap Brema, salah satu pemuda dan petani di Nagori Saran Padang.
Kesuksesan program ini tidak terlepas dari arahan dan bimbingan oleh Dosen Pembimbing Lapangan, dr. Taufik Ashar, MKM. Beliau secara rutin memberikan panduan strategis dan solusi praktid dalam menghadapi tantangan di lapangan.
Ketua kelompok KKNT 37 USU, Gabriel situmeang mengatakan, “melalui pertanian organik ini kami bukan hanya ingin masyarakat memahami bahwa pertanian organik merupakan salah satu cara untuk bertani tanpa bahan kimia atau pestisida tetapi juga membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem yang berkelanjutan khususnya melalui peran pemuda desa,” ucapnya.
Program ini menjadi langkah nyata dalam memberdayakan masyarakat melalui pertanian organik. Berkat pendekatan yang partisipatif, inovatif, dan edukatif, warga kini semakin memahami pentingnya pertanian organik bukan hanya untuk hasil panen yang lebih sehat, tetapi juga keberlajutan lingkungan yang lebih sehat.(**)
Editor | : | L.SIREGAR |
Kategori | : | Nusantara |
silakan kontak ke email: [email protected]



01
02
03
04
05

