Sabtu, 16 Agustus 2025

Breaking News

  • HUT RI ke-80, Polantas Polda Riau Ajak Anak SD Cinta Tanah Air dan Lingkungan   ●   
  • Peringati HUT RI ke-80 Kodim 0320/Dumai Gelar Turnamen Bola Voli se-Kota Dumai   ●   
  • Polres Rohul Giat “Green Policing” Tanam Pohon di SMPN 7 Rambah   ●   
  • Kukuhkan Paskibraka Rohul 2025, Pesan Bupati Anton : Kibarkan dengan Hati   ●   
  • Bupati Anton Hadiri Nikah Massal 20 Pasangan di Rohul: "Menyatukan Cinta Dalam Ridho Ilahi"   ●   
Pemkab Rohul Gelar Pelatihan Modul Komunikasi Perubahan Perilaku Bagi Tokoh Kunci Lintas Agama
Selasa 20 Agustus 2024, 21:00 WIB

Jetsiber.com | Rokan Hulu - Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) bekerja sama dengan Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta menyelenggarakan program pelatihan Konvergensi dan Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) sebagai upaya mempercepat penurunan stunting. Acara yang berlangsung di Ballroom Hotel Sapadia, Rohul, pada Selasa (20/8/2024) ini dihadiri oleh Sekda Rohul sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) M. Zaki, S.STP, M.Si, beserta sejumlah pejabat penting lainnya.


Beberapa pejabat yang turut hadir antara lain Kepala Bappeda Rohul Drs. Yusmar, M.Si, Kepala Dinas DKPP Rohul Ch. Agung Nugroho, S.Tp, Kepala Dinas DPPKB Rohul Dr. Bambang Triono, MM, serta perwakilan dari Tanoto Foundation dan BKKBN Provinsi Jateng. Kegiatan ini juga melibatkan tokoh lintas agama yang akan berperan dalam implementasi Modul KPP di tingkat masyarakat.

Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari, mulai 20 hingga 22 Agustus 2024, ini memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para peserta terkait penurunan stunting dan komunikasi perubahan perilaku. Fokus utama dari pelatihan ini adalah mempersiapkan tokoh agama dalam menyusun dan melaksanakan rencana tindak lanjut berbasis Modul KPP.

Dalam sambutannya, Sekda Rohul, M. Zaki, menyampaikan bahwa prevalensi stunting di Rohul telah berhasil diturunkan menjadi 15,9% berdasarkan Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, dari sebelumnya 22%. Target selanjutnya adalah menurunkan prevalensi stunting hingga mencapai 14,5% pada akhir tahun 2024.

“Keterlibatan tokoh agama sangat penting karena mereka memiliki peran kunci dalam masyarakat dan dapat mempercepat penyampaian informasi terkait stunting,” ujar M. Zaki.

Dedi Triadi dari Tanoto Foundation menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari strategi komunikasi perubahan perilaku yang melibatkan tokoh agama. Strategi ini dinilai efektif mengingat budaya religius yang kuat di Rohul.

“Kami berharap pelatihan ini memberikan dampak signifikan dalam penurunan stunting dan memudahkan penyampaian informasi kepada masyarakat,” ujar Dedi.

Perwakilan dari BKKBN dan Dinkes Jateng juga turut hadir dalam pelatihan ini untuk mempelajari metode dan implementasinya, mengingat Rohul merupakan satu-satunya kabupaten di Riau yang telah berhasil menyusun dan menjalankan modul penurunan stunting.

Antusiasme tinggi terlihat dari para peserta dan pemateri, dengan harapan agar implementasi di lapangan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Diharapkan target nasional untuk menurunkan prevalensi stunting di bawah 14% pada akhir tahun 2024 dapat tercapai, demi masa depan Indonesia yang lebih baik.(TS)




Editor :
Kategori : Rokan Hulu
Untuk saran dan pemberian informasi kepada Redaksi JETSIBER.COM,
silakan kontak ke email: [email protected]


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


Scroll to top