Selasa, 17 September 2024

Breaking News

  • Pastikan Klinik Pratama Lapas Pekanbaru Higienis, Tim Medis Lakukan Penyerahan Limbah Medis Secara Berkala   ●   
  • Jajaran Lapas Pekanbaru Ikuti Kegiatan Teknis Pelaksanaan Layanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular   ●   
  • Subsatgas Dokkes OMP LK-2024 Patroli Kebugaran Personel di KPU dan Bawaslu Riau   ●   
  • Satgas Preemtif Subsatgas Binmas Sosialisasi Terkait Pilkada di 2 Kecamatan Kota Pekanbaru   ●   
  • Polairud Polda Riau Laksanakan Pemantauan dan Patroli di Wilayah Perairan Sungai Siak   ●   
Penurunan 7.95% untuk Bitcoin, Saatnya ‘Serok’ Lagi
Selasa 06 Agustus 2024, 14:03 WIB
Foto: CEO INDODAX

Jetsiber.com - JAKARTA - Bitcoin (BTC) mengalami penurunan signifikan pasca pengumuman interest rate Amerika Serikat. Pada hari Senin, 29 Juli 2024, harga Bitcoin berada di sekitar level $70,000. 

Namun, pada hari Jumat, 2 Agustus 2024, harga Bitcoin turun di bawah level $64,470 dan mencatatkan penurunan sekitar 7.95%. Penurunan ini telah melikuidasi pasar Bitcoin senilai $38,83 juta di tanggal 31 Juli 2024.

Penurunan ini juga berdampak pada altcoin lainnya, salah satunya Ethereum yang kini diperdagangkan di angka $3,149.40, turun kurang lebih 7,2% di dalam periode yang sama. Koreksi ini dapat dipicu oleh beberapa faktor, termasuk dampak dari Mt. Gox, di mana proses pembayaran kepada kreditor masih berlangsung.

Juga, faktor-faktor lain seperti arus keluar ETF BTC pada Rabu, 31 Juli 2024, dan hasil FOMC.

Seperti diketahui, berdasarkan keputusan terbaru Federal Open Market Committee (FOMC, suku bunga berada di 5,5%, sambil memberikan sinyal bahwa suku bunga mungkin akan turun pada bulan September. 

Kebijakan yang dikeluarkan oleh FOMC mempengaruhi harga aset kripto, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini dikarenakan aset kripto dipercaya bergerak berlawanan dengan USD.

CEO INDODAX, Oscar Darmawan mengatakan bahwa penurunan harga Bitcoin ini mungkin merupakan bagian dari koreksi pasar yang lebih luas. 

“Dalam jangka pendek, volatilitas seperti ini dapat menjadi hal yang umum, terutama setelah kenaikan harga yang tajam. Namun, penting untuk melihat koreksi ini sebagai peluang untuk kembali mengatur strategi investasi" ujarnya.

Ia menambahkan, “Meskipun saat ini harga Bitcoin mengalami tekanan, posisi harga masih menunjukkan potensi bullish jangka panjang. Investor harus melihat ini sebagai kesempatan untuk mengevaluasi posisi mereka," jelas Oscar.

Oscar juga menjelaskan, “Jika Bitcoin dapat kembali mempertahankan level harga di atas $70,000 dan menembus resistensi yang lebih tinggi, maka akan ada potensi kenaikan harga yang signifikan. Pasar kripto tetap dinamis dan investor harus siap untuk beradaptasi dengan perubahan cepat,” tutupnya.

Oscar Darmawan juga mengajak para investor untuk ‘serok’ Bitcoin sebagai peluang investasi. Tetapi, tentunya harus siap dengan resiko jika terjadi penurunan seperti sekarang. 

Ia mengindikasikan bahwa saat ini merupakan waktu yang baik untuk menambah posisi di Bitcoin, mengingat historis potensi keuntungan jangka panjang yang ada.

Untuk memanfaatkan volatilitas pasar dan mengoptimalkan investasi dalam Bitcoin dan Ethereum, INDODAX menawarkan fitur ‘Investasi Rutin’ dengan teknik investasi Dollar Cost Averaging (DCA). 

Fitur ini memungkinkan investor untuk membeli aset kripto secara berkala dengan jumlah tetap, mengurangi dampak fluktuasi harga jangka pendek dan membantu membangun portofolio kripto dengan cara yang terencana.

Selain fitur ‘Investasi Rutin,’ INDODAX juga memiliki fitur ‘Earn.’ Fitur ‘Earn’ memudahkan pengguna untuk mendapatkan keuntungan melalui staking. Pengguna bisa melakukan staking Ethereum di INDODAX dalam periode tertentu, dan memperoleh imbalan berupa Staking Rewards.

***

 

Tentang INDODAX

INDODAX merupakan perusahaan crypto exchange yang didirikan oleh dua pegiat kripto dan blockchain Tanah Air, Oscar Darmawan dan William Sutanto. Berdiri resmi sejak 15 Februari 2014 dan sudah melayani lebih dari 6,7 juta member, INDODAX memperdagangkan aset kripto seperti Bitcoin, Ethereum, dan memiliki lebih dari 350 aset kripto dari seluruh dunia yang bisa diperjualbelikan dengan pergerakan harga selama 24 jam.

Sebagai crypto exchange pertama di Indonesia, INDODAX juga telah mendapatkan perizinan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). INDODAX menjadi perusahaan crypto exchange pertama di Indonesia yang mendapatkan dua sertifikasi internasional sekaligus pada 2019, yaitu 9001: 2015, 27001:2013 dan pada Juli 2021 kembali mendapatkan satu sertifikat ISO yaitu ISO 27017:2015.

Sejak berdiri sepuluh tahun lalu, INDODAX selalu berfokus kepada pelayanan dan terus aktif memberikan edukasi. Lewat kanal edukasi gratisnya, INDODAX Academy, investor kripto bisa mempelajari seluk beluk kripto dan blockchain.

Temukan Kami di Media Sosial

Telegram : https://t.me/INDODAXroom

Instagram : https://www.instagram.com/INDODAX

Tiktok : https://www.tiktok.com/@INDODAX

Twitter : https://twitter.com/INDODAX

Youtube : https://www.youtube.com/c/INDODAX

Facebook : https://www.facebook.com/INDODAX

INDODAX Academy : https://INDODAX.com/academy




Editor : Redaksi
Kategori : Lifestyle
Untuk saran dan pemberian informasi kepada Redaksi JETSIBER.COM,
silakan kontak ke email: redaksi.jetsiber@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 



Scroll to top